It's my life...



Cerita Kancil versi Kambing "Kanciel CiiecejutaaAckaL"

Monday, April 2, 2012

Kanciel CiiecejutaaAckaL TERJEBAK, every body please help me ! L - At Rumah Pak Tani
https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/photos-ak-snc1/v27562/151/2254487659/app_2_2254487659_1473.gif 18Like s· 50 comments · Share · 2 minutes ago via BlackBerry · 
Tiba-tiba saja status tersebut menggemparkan seisi hutan, berbagai comment berdatangan. Seluruh penghuni hutan membicarakan apa yang terjadi pada si Kancil yang telah menghilang selama beberapa hari ini. Sampai akhirnya berita tersebut sampai ketelinga Kambing, penghuni hutan yang terkenal dengan ide-ide kreatifnya. Kambingpun  akhirnya angkat bicara mengenai kasus ini, ia menggantikan raja hutan yakni singa yang sedang mengikuti konferensi pengesahan twitter di hutan seberang untuk mengadakan rapat besar-besaran yang dihadiri oleh seluruh penghuni hutan. Mereka bermusyawarah untuk mengambil tindakan penyelamatan kepada teman mereka, Kancil. Mereka tahu benar kondisi Kancil sebelumnya, kegalauan mengakibatkan kecerdikan dan sejuta akalnya perlahan luntur. Hal itu yang membuat seisi hutan prihatin dan menaruh rasa iba kepada Kancil. Setelah sekian lama berdiskusi akhirnya rapat berakhir dan penyelamatan sepenuhnya diserahkan kepada Kambing, ia yang akan pergi ke rumah Pak Tani untuk menyelamatkan Kancil dan tentu saja penghuni hutan siaga dengan mengaktifkan BBM mereka supaya ketika sewaktu-waktu Kambing memerlukan pertolongan, mereka siap terjun ke desa.

Setelah waktu yang telah ditentukan tiba, Kambing berangkat ke desa dengan bekal yang telah disiapkan para Domba. Dua hari berlalu, akhirnya Kambing menemukan tempat penyandraan Kancil, yaitu rumah Pak Tani. Dia berhasil menemukan rumah Pak Tani dengan bantuan google map yang telah dia aktifkan di BB-nya. Selain itu di tengah perjalanan ia bertemu dengan anjing peliharaan Pak Tani, Kambing mendapatkan banyak informasi dari Anjing.
“Hey.. Kambing?? Kamu Kambing SiiedeKreatipNaonBicjackchana itu kan?? Kamu mencari Kancil ya?? Kamu sendiri kesini??”. cerocos si Anjing.
“Ya.. benar, saya Kambing yang kamu maksud. Dan saya kesini memenag seorang diri untuk membawa temanku Kancil kembali ke hutan. Kamu tahu tentang aku? Kamu juga tahu tentang kancil? Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”.  Jawab si Kambing panjang lebar.
“Hahaha.. Siapa yang tidak kenal kamu Mbiiiingg Mbing. Penghuni hutan yang terkenal dengan ide kreatif yang amat sangat bijaksana, konsultan cinta yang anti galau di facebook ataupun BBM. Dan jelas aku tahu tentang Kancil, temanmu itu. Aku ini korban kancil yang gagal, aku Anjing peliharaan Pak Tani, Anjing ChayanxPakTanieChelAlhu. Senang bertemu denganmu Mbing”. Jawab anjing dengan bangganya.
“Hmmmmm.. apa maksud kamu dengan “korban Kancil yang gagal”? bisa kamu jelaskan? Atau bahkan mungkin kamu bisa membantuku Njing?”. Tanya Kambing setengah memohon.
Anjingpun menceritakan apa yang telah dialaminya bersama Kancil, ketika Kancil berhasil dibawa pulang Pak Tani karena tertangkap basah mencuri ketimun dan terjebak dengan orang-orangan sawah Pak Tani. Kemudian Kancil berusaha menggunakan kembali kecerdikannya untuk menjebak Anjing dengan iming-iming akan diajak ke pesta oleh keluarga Pak Tani, namun ternyata idenya gagal karena sebelum melaksanakan aksinya Kancil sudah mengupdate status BBM-nya dengan rencana penjebakan itu, sehingga anjing berhasil lolos dari jebakan Kancil. Anjing juag menceritakan keadaan Kancil yang tak lama lagi akan menjadi santapan keluarga Pak Tani jika tidak segera diselamatkan.
            “Yah.. Begitulah ceritanya Mbing. Kancil harusnya tahu, teknologi tak selamanya membantunya. Dia harus bisa berpikir dengan baik seblum menggunakannya. Tapi tak apalah, ternyata hal itu sangat membantuku. Sebaiknya kamu cepat menolong temanmu itu Mbing, sebelum terlambat. Pak Tani itu sebenarnya baik, ajaklah dia bermusyawarah dari hati ke hati. Semoga sukses ya kawan.” Dukung si anjing.
“Ya Njing.. semoga ini menjadi pembelajaran bagi Kancil. Terima kasih atas dukunganmu, doakan aku”. Ucap kambing.
“Selamat berjuang kawan!”. Kata Anjing sambil berlari menuju rumah Dogie, kekasihnya.
Kambing memandangnya dengan senyuman penuh makna. Dengan langkah pasti Kambing pergi menuju rumah Pak Tani, tepatnya menuju Kancil berada. Setelah menengok kekanan kiri Kambing akhirnya menemukan keberadaan Kancil didalam kandang Ayam. Ketika Kambing mendekati kandang tersebut, tiba-tiba dia tersandung sebuah makhluk aneh berkaki satu, mirip manusia dan baru dia sadari bahwa makhluk aneh tersebut ternyata adalah orang-orangan sawah, makhluk yang telah mengakibatkan temannya disandra hingga saat ini.
            “Hey.. Punya mata tak kau? Sembarangan kalau jalan! Kulaporkan kau pada majikanku tau rasa yyeee...”. bentak orang-orangan sawah.
            “Maaf, Saya tidak sengaja. Kalau tidak salah, apa benar kamu orang-orangan sawah milik pak tani itu?”. Tanya Kambing seramah mungkin.
            “Ya benar! Kenapa? Ada masalah? Kamu sendiri siapa, BAU?”. Jawabnya dengan ketus.
            “Benarkah kamu belum tahu siapa saya?” Kambing kembali bertanya.
            “Helloooooo... Loe pikir loe siapaa? Penting gitu gue mesti tahu siapa loe..”.
            “Yah.. Kalau begitu ijinkan saya memperkenalkan diri. Saya Kambing, temannya si Kancil dari hutan. Sedikit banyak pasti kamu tahu tentang hal yang berkaitan dengan ini, saya juga yakin sekarang kamu tahu apa tujuan saya kesini”. Jelas Kambing.
            “Oo.. Oouuwww.. Jadi sampeyan to yang namanya Kambing itu. Oke oke.. Aku paham sekarang. Mau menyelamatkan kancil to? Hahahaha.. rak usah arep-arep lah.. bocahe wis sekarat kae lho. Hahahahahaha. Cepat sana kau selamatkan dia, tapi ya tak usah berharap banyak lah. Hahahaha. Selamat berjumpa dengan majikanku tercinta ya. Hahahaha.” Ledek Orang-orangan sawah.
Dengan wajah yang masih agak bingung Kambing melanjutkan langkahnya menuju tempat Kancil berada. Setibanya di kandang Ayam, Kambing begitu prihatin melihat keadaan kancil yang kebetulan sedang tidur. Dikurung di tempat yang hanya berdiameter 180 m tanpa makanan apapun.
“Malang sekali nasib Kancil, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Belum sempat move on karena dikhianati Kimchi calon istrinya, dia harus menerima perlakuan pak tani yang seperti ini, ya walaupun itu karena ulahnya sendiri. Huh.. Seandainya dia mau mendengarkan nasihatku untuk menggunakan logikanya dan bukan hatinya, mungkin tak akan separah ini jadinya.” Ucap kambing dalam hati sambil memperhatikan keadaan temannya. Kancil masih belum bangun dari tidurnya, mungkin dia terlalu lelah menggalau, memikirkan nasib buruknya dan tentu saja karena perutnya yang entah berapa lama sudah tak berisi.
Belum sempat Kambing membangunkan Kancil, tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara jeritan wanita tua dari arah dapur rumah Pak Tani. Suara tersebut tak lain adalah suara milik Bu Tani.
“Huwwaaaaaa... Siapa kamu?! Mau apa kau kesini?! Berani macam-macam kuhajar kamu!”. Teriak Bu Tani dengan membawa sebilah golok.
            “Maaf Bu Tani, saya minta maaf jika saya sudah lancang masuk ke daerah rumah Ibu. Ijinkan saya mengatakan apa tujuan saya kesini, saya mohon.” Pinta Kambing sambil memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuannya ke rumah pak tani dengan tenang dan berwibawa.
Dengan serius bu tani mendengarkan penjelasan kambing yang sangat mempesona, akhirnya Bu Tani mulai tenang dan menanggapi cerita Kambing.
            “Hmmmm.. Jadi begitu ceritanya. Sedih juga kisah Kancil. Tapi bagaimana ya Mbing, pak tani terlanjur marah besar karena ulah Kancil. Saya tidak berani berbuat apa-apa, mungkin kamu sendiri dan Kancil yang harus menyelesaikannya. Cepatlah bertindak, sebelum suamiku menyuruhku untuk menyerahkan golok ini kepadanya. Saya yang akan mengatur pertemuan kalian. Berjuanglah..”. dukung Bu Tani.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada Bu Tani, Kambing meminta ijin untuk beristirahat sejenak sambil merencanakan berbagai hal sebagai bekalnya untuk bertemu  Pak Tani esok hari. Tak lupa ia segera mengupdate info terbaru tentang keadaan yang ia alami kepada teman-temannya di hutan. Pastilah mereka sudah menanti kabar terbaru darinya, begitu pikirnya.
Sore hari yang dinanti telah tiba, Kambing sudah siap dengan segala persiapannya untuk bertemu dengan Pak Tani. Bu tani mempersilakan Kambing ke ruangan khusus dimana Pak Tani telah menunggunya. Suasana sedikit menegang, Pak Tani mulai membuka mulut..
“Aku dengar dari istriku, kamu mau menyelamatkan maling itu. Benar begitu?!”
“Benar Pak Tani. Saya mohon, ampunilah teman saya. Pikirannya sedang kalut, dia sedang dalam kegalauan tingkat dewa. Mohon mengertilah Pak..” kambing mencoba meminta maaf.
“Hahahahaha.. Tak semudah itu lah Mbing! Loe pikir gampang nyari duit,heee?! Lo pikir gampang nanem timun?! Loe pikir gampang nyari bibit impr ketimun yang super duper luar biasa itu?! Loe pikir gampang maafin cecunguk satu itu! Hanya karena CINTA dia merugikan banyak orang. Itu hal yang nggak wajar boy.. enak saja kau bilang!” ucap Pak Tani penuh emosi.
“saya mengerti pak tani, sangat mengerti. Untuk itu saya datang kemari, saya ingin menyelesaikan semuanya. Saya tidak hanya ingin meminta maaf dan meminta pak tani untuk memaklumi perbuatan teman saya. Saya kesini untuk menebus perbuatan teman saya”. Kambing mencoba menjelaskan tujuannya.
“Hmmmmm.. punya rencana apa kamu? Perbuatan teman kamu itu sudah sangat keterlaluan. Mengerti kamu?!”. Pak Tani masih belum bisa terima.
“jadi begini Pak Tani.......”. Kambing menjelaskan kembali tentang keadaan Kancil, persis seperti ia menceritakannya kepada Bu Tani.
Setelah mengalami perdebatan yang cukup sengit, akhirnya Pak Tani menyetujui “ganti rugi” dari Kambing. Akhirnya Pak tani membebaskan Kancil dan membiarkannya kembali ke hutan, menyusul teman-temannya dan memperjuangkan kembali cintanya dengan beberapa persyaratan yang telah disetujui oleh Pak Tani, Kambing dan Kancil.
Keesokan harinya, Kambing menghubungi teman-temannya di hutan untuk menjemput dan membantu Kancil di desa. Namun sekarang tak lagi melalui facebook atau BBM seperti biasa, melainkan melalui twitter yang resmi dibuka oleh Singa si raja hutan, tepat ketika ketok palu perjanjian Pak Tani dan Kambing dilakukan. Kancil menandatangani dokumen di atas materai yang berisi tentang janjinya untuk tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, selama dua minggu Kancil membantu Pak Tani menggaantikan Kerbau yang tengah cuti hamil untuk membajak sawah, Kambing dan kawanan domba membantu Pak Tani memakan rumput-rumput yang tidak berguna di ladang Pak Tani, serta hewan-hewan hutan lain yang membantu Pak Tani dan Bu Tani mempermudah pekerjaan mereka.
Akhirnya, manusia dan para hewan dari hutan mampu bekerjasama dan hidup dengan rukun . Walaupun hanya berlangsung selama 2 minggu dan diawali dengan masalah yang begitu rumit, namun hal itu mampu mereka jalani dengan baik. Semua ini tentu saja berkat si Kambing SiiedeKreatipNaonBicjackchana.

0 comments:

Post a Comment