It's my life...



Filsafat dan Agama: How I Believe in God

Monday, December 3, 2012


            Agama dan filsafat, dua kata yang tidak asing di telinga saya. Dua kata yang memiliki makna yang saling bertolak belakang, namun mampu bergandengan dan berkaitan erat satu sama lain. Agama sendiri lebih saya kenal sebagai bentuk identitas saya dalam penerimaan dan ketundukan saya terhadap Tuhan. Sedangkan filsafat merupakan sebuah hasil dari pemikiran-pemikiran kritis manusia terhadap sebuah fenomena kehidupan yang dijabarkan dalam konsep-konse dasar. Jelas berbeda jika kita melihat bahwa agama adalah sebuah ketundukan dan kepasrahan sedangkan filsafat adalah hasil dari perenungan dan kebebasan dalam berfikir. Kemudian pertanyaan muncul, bisakah mereka bersatu jika perbedaannnya saja sudah terlihat dengan kentara? Jawaban saya, BISA. Ketika seorang manusia dengan akal kritisnya berfikir dengan baik dan positif, maka ia akan mendapatkan sebuah keyakinan, kepatuhan, ketundukan dan penerimaan atas apa yang mereka pikirkan. Hal itulah yang mendasari saya untuk percaya bahwa sebuah agama mampu berjalan beriringan dengan filsafat. Sehingga sampai saat ini saya juga percaya akan adanya Tuhan dari agama saya.
Terkadang memang sering saya heran akan bentuk dan wujud “sesuatu” yang selama ini saya agungkan. Namun saya tidak berkeinginan untuk mempertanyakan tentang keagungan Tuhan lebih dalam, bukan hanya kata tabu yang menjadi alasan. Saya salah satu orang yang setuju dengan pernyataan ini, ketika sebuah kepercayaan dan keyakinan semakin dipertanyakan, maka semakin tinggi pula keraguan yang akan muncul di dalamnya. Untuk itulah saya tidak ingin memunculkan keraguan akan adanya Tuhan dengan meladeni berbagai pertanyaan yang bisa saja bertujuan untuk menyesatkan. Karena saya benar-benar sudah terlanjur percaya bahwa Tuhan itu ada.
            Kepercayaan saya terhadap Tuhan bukan tanpa alasan. Yah.. pada awalnya saya memang mendapatkan keyakinan akan adanya Tuhan hanya berdasarkan garis keturunan. Saya menjadi seorang muslim sejak saya lahir karena orang tua saya juga seorang muslim. Saya diperkenalkan dengan sebuah rutinitas yang mereka sebut dengan kewajiban dari dini seperti sholat, berpuasa, membayar zakat, dsb sebagai bentuk persembahan saya dalam mempercayai adanya Tuhan. Mulanya agama bagi saya dan Tuhan bagi saya hanya sebuah doktrin dari orang tua saya. saya menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim hanya karena orang tua saya. namun, ketika saya mulai beranjak dewasa, saya mulai mampu berfikir dan menyadari bahwa Tuhan itu nyata adanya. Terlebih adanya kitab suci dan hadis yang membuat saya semakin percaya akan keberadaan Tuhan.
Meskipun saya tahu bahwa sebenarnya terjadinya setiap benda dan setiap makhluk yang ada di dunia ini memiliki sejarah dan silsilah yang tertata dengan sempurna. Namun saya percaya bahwa semua benda dan makhluk tersebut tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Tuhan lah yang memulai semua itu. Tuhan yang memulai satu benda atau makhluk pertama tersebut, kemudian makhluk dan benda itulah yang kemudian muncul secara terstruktur dan apik hingga ke benda-benda dan makhluk lain berikutnya.
Berbagai keajaiban dalam hidup saya pula yang menjadikan saya benar-benar percaya akan adanya Tuhan. Ketika orang tua saya mengajarkan saya untuk beribadah dan menanamkan rasa cinta terhadap Tuhan, maka merasakan kepercayaan saya terhadapNya semakin bertambah. Saya merasakan sebuah ketenangan dan kedamaian ketika saya mendekatkan diri padaNya. Terkadang saya merasa bahwa Tuhan menjadi sebuah kebutuhan bagi hidup saya. Tuhan menjadi candu bagi saya. Setiap apa yang  saya lakukan seolah harus ada ijin dari Ia. Banyak hal yang membuat saya senantiasa yakin akan adanya Tuhan, termasuk keberadaan saya disini hingga sekarang ini.
Saya percaya bahwa Tuhan ada dimanapun dan kapanpun saya berada. Saya bisa merasakan bagaimana campur tangan Tuhan ketika saya akan melakukan sesuatu atau mengambil sebuah keputusan. Hati saya seolah ikut berbicara dalam mengambil sebuah tindakan dan saya percaya ada pengaruh Tuhan di dalamnya. Saya bisa benar-benar merasakan semua keajaiban Tuhan yang diberikan kepada saya, terlebih ketika saya mendekatkan diri dengan beribadah terutama di malam hari. Berulang kali Tuhan menunjukkan jalan saya, mana yang harus saya pilih untuk hidup saya dengan caraNya yang luar biasa.
Tuhan bagi saya adalah tempat mengadu paling dahsyat dan luar biasa. Hanya rasa syukur dan tetap patuh terhadap segala perintah yang telah diberikanNya lah yang bisa saya lakukan untuk tetap menjaga kepercayaan saya kepadaNya. Saya percaya Ia akan selalu memberikan jalan terbaik untuk setiap umatNya. Selain itu, saya juga percaya bahwa setiap manusia mempunyai jalannya masing-masing untuk diberikan kesempatan dalam mempercayai dan merasakan keagungan Tuhan.

0 comments:

Post a Comment